Senin, 13 Juli 2020

Kekuasaan Tuhan dan Ketaatan manusia

KEKUASAAN TUHAN DAN KETAATAN MANUSIA
BACAAN : Markus 6 : 14-29
TUJUAN KHOTBAH : 1. Jemaat memahami Tuhan adalah Allah  yang  Maha Kuasa.
2. Jemaat tetap hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan

Shalom saudara-saudar terkasih,
Di Kaisarea terdapat seorang tentara romawi yang bernama Marinus.  Marinus adalah seorang tentara yang cakap. Oleh karena itu, ia dengan mudah mendapatkan jabatan penting dalam ketentaraan roma, saat jabatan pasukan komandan lowong, terjadilah persaingan antar sesama tentara untuk merebut jabatan tersebut. Menurut kebiasaan yang berlaku sebelumnya Marinus akan mendapatkan jabatan itu. Namun ada yang menyampaikan kepada kaisar bahwa Marinus adalah seorang kristen. berdasarkan hukum romawai kuno, seorang kristen dilarang menduduki jabatan seperti itu. Oleh karena itu, Arkheus, hakim di Kaisarea, memanggil Marinus untuk meneliti kebenaran laporan tersebut.  Didepan hakim, marinus berterus terang bahwa dia adalah seorang kristen. arkheus membujuk supaya marinus mau menyangkal imannya dan mempersembahkan kurban dihadapan dewa dan menyembah kaisar supaya ian menduduki jabatan tersebut. Jika marinus tidak bersedia makan ia akan dibunuh, marinus tidak mau mempersembahkan kurban kepada dewa. Arkheus memberi kesempatan kepada marinus selama 3 jam untuk mempertimbangkan hal tersebut.
Pada saat  itu Marinus menghadapi dilema,pada satu sisi ia berharap dapat menduduki jabatan itu, namun pada sisi lain ia harus menyangkal Kristus, yang mengakibatkan ia kehilangan hidup kekal yang telah dianugerahkan Yesus kepadanya. Akhirnya,marinus memilih untuk mempertahankan imannya. Arkheus akhirnya mengambil keputusan bahwa marinus dihukum mati dengan cara dipancung.dengan demikin marinus terhitung sebagai salah seorang tokoh gereja yang mati martir oleh karena mempertahankan imannya. Marinus memilih untuk tetap setia kepada Tuhan, sekalipun hal itu beresiko dia harus kehilangan nyawanya.
Herodes yang dimaksu dalam bacaan kita saat ini adalah heroden antipas, putra dari herodes agung dan raja seperempat wilayah galilea dan perea. Kesinambungan oelayan kristus dan murid-muridnya di galilea ini telah menyebarkan ketenaranNya kestiap wilayah ini. Disini dapat juga kita lihat bahwa ketenaran Kristus telah diperhatikan oleh ejabat pemerintah.
Melalui perikop bacaan saat ini alkitab menyaksikan, adahal menarik saat kita mempelajaru relasi Herodes dengan Yohanes pembaptis. Disatu sisi, herodes menganggap yohanes orang yang suci karena berita-berita yang disampaikan berasal dari Tuhan. Berita Yohanes adalah berita pertobatan dan akan megarahkan orang keada Mesias yanga kan datang.. namun disisi lain herodes marah terhadap yohanes karena yohanes telah mempermalukannya dengan menegur didepan umum akan perzinahannya denga herodias. Itu sebabnya herodes memenjarakan yohanes, namun belum sampai membunuhnya. Lain halnya denganherodias yang sakit  hati dan dendam, ia mencari kesempatan untuk menyingkirkan yohanes. Dan akhirnya kesmepatan itu datang saat putri herodias mendapatkan janji dari herodes untuk meminta apa saja. Sementara herodes sendiri terjebak dalam janjinya sendiri dan tidak berani menolak permintaan yang seharusnya gugur demi kebenaran, yaitu membunuh orang benar. Herodes lebih memilih taat ada manusia dan mementingkan status dan jabatannya sebagai raja karena itu yang menjadi pusat hidupnya.disini  herodes tidak melarang keinginan putri herodias. Baginya lebih bai terhormat didepan manusia karena menepati janji, daripada di hadapan Allah.
Banyak ornag yang hanya senang mendengar berita yang menakjubkan. Tetapi ketika kebenaran diberitakan dan dosa disingkapkan, tidak semua orang senang dan mau menerimanya sebagai kesempatan bertobat, perasaan beroda justru mendorong mereka untuk tersinggung dan marah, sehingga mereka makin jauh terjerumus kedalam dosa, dan membuat mereka lebih taat pada manusia dari pada Tuhan.
Gereja harus berani dan setia menyatakan kebenaran apapun resikonya, sebab seharusnya manusia mencari perkenaan Tuhan dan buka pujian manusia yang fana. Mengapa demikian, sebab Tuhan adalah Allah yang berkuasa atas hidup dan matinya manusia. Sehingga hanya kepada dialah sepatutnya kita taat. Ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan tidak selamanya berbuah manis, namun ada kalanya kita harus berkorban, termasuk saat kita berkorban untuk melawan keinginan daging atau duniawi. Keakuan manusia menempatkan kehendak kita diatas diatas kehendak Tuhan,sehingga ketaatan kita di ukur dari kepuasan rasa kita. Kalau saya puas dengan pelayanan dari Tuhan, saya taat tetapi kalau saya tidak senang maka saya tidak taat. Amin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar