Senin, 13 Juli 2020

Sabtu Sunyi

Sabtu Sunyi* (Puisiku)

Kemarin, terhuyung tubuh di antara bumi dan langit
Terhujam hasrat berlumang dosa
Sesekali terdengar guram yang tak tertelan bumi
Menyusuri via dolorosa yang berpeluh dan berdarah
Pedih,Perih bahkan melelahkan
Surya belum berpulang
Ketika tubuh itu tak lagi bernyawa
Semestapun berduka
Banyak yang tertawa, tak sedikit yang masygul hatinya
Mendorong Yusuf Arimatea memboyong tubuh tak berdosa
Kedalam makam nan gelap
Ketika Semburat kemerahan berpadu dengan birunya langit
Memantul dari sisi bukit golgota
Dan tiang Salib yang menjulang nyata
Masih adakah harapan menggelayut di ujung dedaunan
Di balik pintu-pintu yang tertutup rapat kala itu ?
Jiwa-jiwa tertunduk di sabtu yang sunyi
Menilik makam sepi yang bertuan
Menghantarkan aura kontemplasi
Sambil bertelut khusuk di keheningan mencekam
Menanti janji putih yang telah dikatakanNya
Agar mata tak lagi terpejam
Dengan helaan nafas yang kadang tertahan
Dan senja tak lagi terasa panjang
Untuk Mengawal fajar yang mereka dalam kemenagan
Selamat Menyambut Hari kemenangan
saudara-saudara seiman setanah air,

Tarakan, 110420
Olin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar